Babilonia merupakan negara purba yang terletak di Selatan Mesopotamia. Daerah Mesopotamia diapit dua aliran sungai, yaitu sungai Eufrat dan Tigris. Tanah di sekitar dua sungai tersebut sangat subur dan luas namun pertahanan alamnya kurang memadai sehingga menjadi sasaran bangsa-bangsa sekitarnya untuk dikuasai.
Bangsa pertama yang menduduki Mesopotamia adalah Sumeria pada sekitar 3000 SM. Peninggalan Bangsa Sumeria yang terpenting adalah Ziggurat yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Tulisan paku (cuneiform) yang kemudian dikembangkan oleh Bangsa Romawi menjadi huruf latin juga merupakan peninggalan Bangsa Sumeria.
Bangsa Sumeria memperkenalkan sistem angka hitungan dengan dasar 60 (sixagesimal). Pengetahuan ini menjadi dasar perhitungan waktu yang kita gunakan sekarang ini. Mereka menghitung satu jam sama dengan 60 menit dan satu menit sama dengan 60 detik.
Kekuasaan Banga Sumeria berakhir pada 2350 SM setelah ditaklukkan oleh Bangsa Akkadia di bawah kepemimpinan Sargon. Kata Babilon berasal dari Bahasa Akkadia yang berarti gerbang tuhan.
Kebudayaan Bangsa Akkadia dan Sumeria tidak jauh berbeda. Bangsa Akkadia meniru kebudayaan Bangsa Sumeria yang lebih berkembang. Bahkan beberapa kebudayaan berakulturasi sehingga melahirkan Kebudayaan Sumer-Akkad.
Sekitar 1900 SM Bangsa Akkadia dikalahkan oleh Bangsa Amorit. Mereka mendirikan Kerajaan Babilonia dengan ibukota di Babilon. Kerajaan Babilonia mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Raja Hammurabi.
Salah satu peninggalan yang paling bernilai adalah Codex Hammurabi. Menurut kepercayaan mereka, Codex Hammurabi berisi hukum yang berasal dari pemberian Dewa Marduk-tuhan tertinggi. Agar senantiasa ditaati masyarakat, Codex Hammurabi yang merupakan peraturan tertulis pertama di dunia dipahat di balok batu hitam dan ditempatkan di tengah ibukota. Pembalasan yang menjadi inti Codex Hammurabi membuktikan bahwa sejak abad 18 sudah ada pemimpin yang memperlakukan anggota masyarakatnya dengan adil dan bijaksana demi tercapainya ketertiban masyarakat.
Setelah Hammurabi meninggal dunia, Bangsa Babilonia terpecah belah dan diruntuhkan oleh Bangsa Huthit/Hittit. Selanjutnya pada 1200 SM Mesopotamia dikuasai oleh Bangsa Assyria.
Bangsa Assyria berhasil membentuk imperium yang besar dengan menaklukkan bangsa-bangsa di sekitarnya sehingga digelari Bangsa Roma dari Asia. Pertahanan Bangsa Assyria yang bercorak militer dilihat dari pasukan infantri, kavaleri dan tentara yang banyak serta kereta perang yang sangat kuat.
Selain mengembangkan sistem pemerintahan diktator militer, Bangsa Assyria juga memajukan pendidikan dan pengetahuan. Assurbanipal, seorang Raja Assyria, membuat 22000 buah lempengan tanah liat yang memuat tulisan tentang hal keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah. Lempengan-lempengan tersebut disimpan di perpustakaan Niniveh yang kini menjadi perpustakaan tertua di dunia.
Pada 612 SM, Bangsa Assyria hancur oleh serangan Bangsa Khaldea. Di bawah kepemimpinan Raja Nabopalassar, Bangsa Khaldea membangun kembali Kota Babilon dan menjadikannya sebagai pusat Kerajaan Babilonia Baru. Bangsa Khaldea mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Nebukadnezar. Seorang sejarawan Mesir kuno, Herodotus, menyatakan bahwa keindahan Kota Babilon melampaui keindahan kota-kota tersohor di dunia.
Bukti Cinta
Peninggalan Bangsa Babilon Baru yang paling menarik adalah menara babel yang berfungsi sebagai mercusuar dan keindahan taman gantung.
Taman gantung dibangun oleh Raja Nebukadnezar-cucu Raja Hammurabi juga anak Raja Nabopalassar-sekitar tahun 600 SM untuk melipur kesedihan istrinya, Amytis, yang merindukan pohon-pohon dan tanaman-tanaman wangi yang tumbuh di kampung halamannya, Persia. Amytis berasal dari Media yang keadaan lahannya bertolak belakang dengan Babilonia, penuh dengan padang rumput hijau dan bergunung-gunung. Pernikahan Nebukadnezar dengan Amytis bertujuan politik, yaitu untuk membentuk aliansi antar bangsa.
ini sangat bermanfaat bagi tugas saya sbg siswi kelas X.
BalasHapusthanks kaka..