Romantisisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengelana di atas kabut oleh Caspar David Friedrich
Romantisisme adalah sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat abad ke-18 pada masa Revolusi Industri. Gerakan ini sebagian merupakan revolusi melawan norma-norma kebangsawanan, sosial dan politik dari periode Pencerahan dan reaksi terhadap rasionalisasi terhadap alam, dalam seni dan sastra. Gerakan ini menekankan emosi yang kuat sebagai sumber dari pengalaman estetika, memberikan tekanan baru terhadap emosi-emosi seperti rasa takut, ngeri, dan takjub yang dialami ketika seseorang menghadapi yang sublim dari alam. Gerakan ini mengangkat seni rakyat, alam dan kebiasaan, serta menganjurkan epistemologi yang didasarkan pada alam, termasuk aktivitas manusia yang dikondisikan oleh alam dalam bentuk bahasa, kebiasaan dan tradisi. Ia dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Pencerahan dan mengagungkan medievalisme serta unsur-unsur seni dan narasi yang dianggap berasal dari periode Pertengahan. Nama "romantik" sendiri berasal dari istilah "romans" yaitu narasi heroik prosa atau puitis yang berasal dari sastra Abad Pertengahan dan Romantik.
Ideologi dan kejadian-kejadian sekitar Revolusi Perancis dan Revolusi Industri dianggap telah mempengaruhi gerakan ini. Romantisisme mengagungkan keberhasilan-keberhasilan dari apa yang dianggapnya sebagai tokoh-tokoh heroic dan seniman-seniman yang keliru dipahami, dan yang telah mengubah, masyarakat. Ia juga mengesahkan imajinasi individu sebagai otoritas kritis yang memungkinkan kebebasan dari pemahaman klasik tentang bentuk dalam seni. Dalam penyampaian gagasan-gagasannya gerakan ini cenderung untuk kembali kepada apa yang dianggapnya sebagai keniscayaan sejarah dan alam.
Lihat pula
• Pahlawan romantik
• Puisi romantik
• Nasionalisme romantik
• Realisme romantik
• Periode romantik dalam musik
• Romantisisme dalam sains
• Neo-romantisisme
• Pasca-romantisisme
• Tokoh romantik
• Folklore
• Abad Pertengahan dalam sejarah - Romantisisme dan gambar-gambar dari Abad Pertengahan
Istilah yang kadang-kadang dianggap terkait
• Surrealisme
• Simbolisme
• Bohemianisme
• Humboldtian
• Nasionalisme
• Gotisisme
• Ekspresionisme
• Sentimentalisme
Istilah yang kadang-kadang dianggap kebalikan Romantisisme
• Klasisisme
• The Academy
• Utilitarianisme
• Realisme
• Rasionalisme
• Pencerahan
• Obyektivisme
• Positivisme
Gerakan yang terkait dengan Romantisisme
• Persaudaraan Pra-Rafaelis
• Sturm und Drang
• Aliran Hudson River
• Aliran Düsseldorf
• Hellenism (neo-klasisisme)
Ilmuwan yang terkait dengan Romantisisme
• Donald Ault
• Harold Bloom
• James Chandler
• NASSR
• Ralph Waldo Emerson
• Rene Wellek
• William Wordsworth
• Goethe
Rasionalisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Rasionalisme mempunyai kemiripan dari segi ideologi dan tujuan dengan humanisme dan atheisme, dalam hal bahwa mereka bertujuan untuk menyediakan sebuah wahana bagi diskursus sosial dan filsafat di luar kepercayaan keagamaan atau takhayul. Meskipun begitu, ada perbedaan dengan kedua bentuk tersebut:
• Humanisme dipusatkan pada masyarakat manusia dan keberhasilannya. Rasionalisme tidak mengklaim bahwa manusia lebih penting daripada hewan atau elemen alamiah lainnya. Ada rasionalis-rasionalis yang dengan tegas menentang filosofi humanisme yang antroposentrik.
• Atheisme adalah suatu keadaan tanpa kepercayaan akan adanya Tuhan atau dewa-dewa; rasionalisme tidak menyatakan pernyataan apapun mengenai adanya dewa-dewi meski ia menolak kepercayaan apapun yang hanya berdasarkan iman. Meski ada pengaruh atheisme yang kuat dalam rasionalisme modern, tidak seluruh rasionalis adalah atheis.
Di luar diskusi keagamaan, rasionalisme dapat diterapkan secara lebih umum, misalnya kepada masalah-masalah politik atau sosial. Dalam kasus-kasus seperti ini, yang menjadi ciri-ciri penting dari perpektif para rasionalis adalah penolakan terhadap perasaan (emosi), adat-istiadat atau kepercayaan yang sedang populer.
Pada pertengahan abad ke-20, ada tradisi kuat rasionalisme yang terencana, yang dipengaruhi secara besar oleh para pemikir bebas dan kaum intelektual.
Rasionalisme modern hanya mempunyai sedikit kesamaan dengan rasionalisme kontinental yang diterangkan René Descartes. Perbedaan paling jelas terlihat pada ketergantungan rasionalisme modern terhadap sains yang mengandalkan percobaan dan pengamatan, suatu hal yang ditentang rasionalisme kontinental sama sekali.
Rasionalis
• Anaxagoras
• Isaac Asimov
• Sanal Edamaruku
• René Descartes
• Benjamin Franklin
• Sigmund Freud
• Paul Kurtz
• Robert A. Heinlein
• David Hume
• Julian Huxley
• Robert G. Ingersoll
• Immanuel Kant
• Gottfried Leibniz
• John Locke
• Jim Herrick
• H. P. Lovecraft
• Nicolas Malebranche
• Thomas Paine
• Plato
• Karl Popper
• Taslima Nasrin
• Ayn Rand
• Gene Roddenberry
• Bertrand Russell
• Abraham Kovoor
• Joseph Edamaruku
• Barbara Smoker
• Baruch Spinoza
• Elizabeth Cady Stanton
• Voltaire
Tidak ada komentar:
Posting Komentar